Jumat, 20 April 2018

TUGAS II_4_NABIILAH DHIYA ULHAQ


ILMU BUDAYA DASAR

GANGGUAN KEJIWAAN


Hasil gambar untuk gunadarma

Disusun oleh:
Nabiilah Dhiya Ulhaq (24317331)
Kelas   : 1TB03












FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017




DEFINISI GANGGUAN BIPOLAR
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hatiyang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.

PENYEBAB GANGGUAN BIPOLAR
Hingga kini, para ahli belum mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya gangguan bipolar. Beberapa berpendapat bahwa kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa gangguan bipolar berkaitan dengan faktor genetik (keturunan).
Beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar adalah mengalami stres tingkat tinggi, pengalaman traumatik, kecanduan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang, dan memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orang tua) yang menderita gangguan bipolar.


PENANGGULANGAN GANGGUAN BIPOLAR
MENGOBATI GANGGUAN BIPOLAR DENGAN TERAPI
1.     Pertimbangkan melakukan psikoterapi intensif. Psikoterapis akan mendampingi pengidap gangguan bipolar untuk menemukan cara mengelola gejala-gejala mereka. Psikoterapi intensif dapat berupa terapi kognitif perilakuan (cognitive behavioural therapyatau CBT), terapi keluarga, atau terapi ritme interpersonal dan sosial
Pasien yang melakukan pengobatan didapati membaik lebih cepat dan sehat lebih lama jika mereka juga melakukan psikoterapi intensif.
2.     Ikut terapi kognitif perilakuan (CBT). Terapi ini menarget dan mengidentifikasi perasaan, pikiran, dan perilaku negatif serta mendorong perubahan perilaku dan membentuk kembali pikiran dan pola keyakinan Anda. Terapis akan membantu Anda mengenali pemicu episode bipolar dan cara menghadapinya
Kesadaran diri, pengelolaan stres, dan teknik penyelesaian masalah adalah keterampilan penting yang dipelajari dalam terapi kognitif perilakuan yang bisa membantu Anda hidup lebih ringan, entah seberapa parah gangguan bipolar yang Anda alami.]Memonitor suasana hati, gejala, dan catatan aktivitas, serta menelusuri perilaku adalah beberapa cara yang dipakai untuk mengelola gangguan bipolar menggunakan terapi kognitif perilakuan.

3.     Lakukan terapi keluarga. Ketika menghadapi gangguan bipolar, Anda perlu mendapat dukungan dan pemahaman dari keluarga. Terapi keluarga akan mengajari Anda dan keluarga tentang sifat biokimia dari gangguan bipolar sehingga setiap orang akan mengerti bahwa bukan salah Anda didiagnosa demikian. Keluarga akan menawarkan hiburan dan dukungan pada Anda dan Anda akan belajar bagaimana bekerja sama mengatasi gejala bipolar. Terapi keluarga juga akan menolong Anda membuat rencana perawatan sehingga mereka akan membantu Anda agar patuh mengikuti perawatan tersebut. Kesepakatan keluarga kadang-kadang menguraikan bagaimana keluarga bisa membantu Anda sebaik-baiknya ketika Anda sedang membutuhkan, disertai nomor telepon yang bisa dihubungi sewaktu-waktu (hotline number).


4.     Temui teman-teman dengan rutin atau ikut terapi kelompok. Jaringan pendukung sosial yang kuat dan lingkungan stres yang rendah serta dapat diprediksi dengan rutinitas yang sudah terbentuk bisa membantu mengelola perubahan episode yang cepat. Disebut juga terapi interpersonal dan ritme sosial (IPSRT), terapi ini juga berarti pengelolaan dan meningkatkan hubungan interpersonal serta kestabilan emosional. Kelompok dukungan bipolar dapat membantu Anda agar tidak merasa sendirian dan Anda bisa belajar dari orang lain cara menangani dan mengelola gejala yang mereka rasakan.

5.     Lakukan terapi pijat. Pijat dapat menghilangkan kecemasan dan stres, yang mana kedua hal itu bisa memperburuk gejala gangguan bipolar. Ketika dipijat, tubuh Anda melepaskan oksitosin, yang bisa membantu Anda merasa lebih tenang dan mengurangi gejala bipolar. Pijat cocok untuk pengobatan bipolar karena berbagai alasan. Orang yang mengalami bipolar disarankan olahraga secara rutin, merawat diri sendiri, serta tidur cukup, dan pijat mendukung semuanya itu. Pijat membantu pelepasan oksitosin, hormon yang membuat seseorang merasa bahagia, dan menurunkan jumlah kortisol yang mengalir dalam tubuh Anda, sehingga menurunkan stress.

6.     Cobalah melakukan akupunktur. Akupunktur adalah pengobatan tradisional Cina yang memasukkan jarum steril kecil ke dalam kulit pada titik-titik tertentu untuk menyeimbangkan chi, atau daya hidup, menstimulasi aliran darah, dan melepaskan pereda rasa sakit alami dari tubuh.. Akupunktur aman dilakukan sebagai terapi tambahan untuk gangguan bipolar. Akupunktur yang dilakukan setiap minggu dapat menurunkan gejala gangguan bipolar. Sampaikan pada akupunkturis bahwa Anda terdiagnosis gangguan bipolar sehingga dia dapat menarget perawatan Anda dengan efektif.

MELAKUKAN PERUBAHAN GAYA HIDUP UNTUK MENGELOLA GANGGUAN BIPOLAR

1.     Olahraga untuk menaikkan endorfin. Ketika berolahraga, tubuh Anda mengeluarkan zat kimia yang bisa meningkatkan suasana hati dan membuat Anda merasa bahagia. Olahraga melepaskan endorfin yang bisa membantu orang yang mengalami hipomania dan depresi. Depresi adalah bentuk dominan dari gangguan bipolar dan tidak semua orang menunjukkan mania. Kenyataannya, hipomania, yang merupakan bentuk lebih ringan dari mania yang ditandai dengan eksitabilitas, kegembiraan ringan, banyak bicara, dan lekas marah, kerap dialami penderita gangguan bipolar, terutama wanita.. Jika Anda merasa akan mengalami episode depresi, lakukan olahraga lari, bersepeda, atau aktivitas fisik lain. Endorfin dalam tubuh Anda dapat menyingkirkan gejala-gejala tersebut

2.     Aktif sesuai jadwal yang rutin. Buat jadwal untuk berolahraga selama 30 menit setidaknya lima kali seminggu. Mematuhi rutinitas yang terjadwal juga membantu terapi interpersonal dan ritme social.


3.     Pilih olahraga yang Anda sukai. Terus termotivasi bisa membuat Anda mematuhi jadwal olahraga yang rutin. Ketika Anda menikmati olahraga, Anda cenderung terus termotivasi. Pilih aktivitas yang Anda senangi. Cobalah melakukan lebih dari satu olahraga yang paling cocok dengan Anda.]. Lari, berenang, bersepeda, gerak jalan, panjat tebing, berolahraga dalam tim merupakan olahraga yang efektif untuk melepaskan endorfin.

4.     Coba lakukan yoga. Yoga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan menjaga bentuk tubuh. Yoga juga sekaligus bisa menurunkan tingkat stres dan membantu Anda lebih relaks. Daftarlah ke kelas yoga dan coba ikuti olahraga meditatif ini. Kombinasi aktivitas fisik, meditasi, dan teknik pernapasan akan membantu Anda merasa lebih tenang dan lebih dapat mengontrol emosi.

5.     Pastikan untuk tidur nyenyak setiap malam. Ketika Anda tidak cukup tidur, tubuh dan otak Anda akan kesulitan mengontrol siklus, stres, dan gejala gangguan bipolar lainnya. Karena itu Anda perlu mempertahankan jadwal tidur yang teratur. Pertimbangkan untuk membuat catatan tidur harian. Catatan tidur harian dapat membantu menelusuri apa yang membantu Anda supaya cepat tidur, dan apa yang membuat Anda terjaga pada jam-jam yang tidak wajar. Tulis hal-hal misalnya tentang seberapa lama Anda bisa tidur malam sebelumnya, seberapa sering Anda bangun, berapa waktu yang dibutuhkan sampai Anda tertidur, dan apa yang Anda lakukan persis sebelum tidur. Dengan demikian, Anda juga dapat membereskan masalah agar tidur lebih baik.

MENGELOLA POLA MAKAN

1.     Jangan sampai Anda melewati jadwal makan. Makan dengan cukup itu penting untuk mengelola gejala bipolar. Jika Anda melewati jadwal makan, kadar gula dalam darah akan turun sehingga timbul efek negatif pada suasana hati. Usahakan setidaknya makan tiga kali sehari. Jika tidak suka makan besar tiga kali, Anda bisa makan sedikit-sedikit enam kali sepanjang hari.

2.     Konsumsi lebih banyak asam lemak omega-3. Kadar asam lemak omega-3 yang rendah terkait dengan depresi. Baik docosahexaenoic acid (DHA) maupun eicosapentaenoic acid (EPA), asam lemak omega-3 bekerja meningkatkan serotonin, yaitu neurotransmiter yang mengatur suasana hati di dalam otak. Meningkatkan omega-3 tidak terbukti dapat menurunkan mania atau siklus perubahan episode suasana hati yang sangat cepat. Konsumsi satu porsi ikan berlemak, seperti salmon, makerel, atau sarden, satu sendok makan minyak zaitun, kanola, atau kedelai, atau segenggam flax seedsatau kacang walnut sehari sekali untuk mendapat asupan omega-3 yang cukup. Direkomendasikan untuk mengonsumsi suplemen omega-3, minyak ikan yang berisi 6,2 gram EPA ditambah 3,4 gram DHA setiap hari.[23] Ketika membeli minyak ikan, pastikan membaca label dan lihat dua bahan itu ada sehingga Anda bisa melawan gejala gangguan bipolar dengan efektif.

3.     Hindari menghibur diri sendiri dan mengaktifkan pusat otak bagian ganjaran dengan makanan. Pengidap gangguan bipolar memiliki kadar serotonin rendah, neurotransmiter yang tidak hanya berdampak pada suasana hati, tetapi juga membuat Anda ingin mengonsumsi karbohidrat dan makanan manis. Makan makanan yang manis mengaktivasi pusat otak bagian ganjaran, melepaskan dopamin, yang membuat orang merasa bahagia.

4.     Konsumsi karbohidrat yang sehat, alih-alih makanan manis. Karbohidrat merupakan bagian penting dalam makanan Anda. Namun, ada beberapa karbohidrat yang lebih baik bagi Anda daripada yang lain. Coba hindari karbohidrat yang mengandung gula rafinasi, karena bisa membuat kadar gula darah melonjak secara dramatis lalu membuat Anda merasa lelah dan depresi. Karbohidrat kompleks menghasilkan energi secara berkesinambungan dan dapat memengaruhi kadar serotonin. Konsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks seperti ubi dan gandum utuh. Kurangi konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, pasta putih, dan nasi putih. Tambahkan protein tanpa lemak pada serat supaya Anda mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan secara sehat. Konsumsi selai kacang dengan apel atau hummus dan wortel, misalnya.

5.     Makan untuk mendapat asupan magnesium. Magnesium kerjanya mirip dengan litium yaitu menurunkan mania dan perubahan emosi yang sangat cepat. Magnesium juga membantu tidur. Makanlah kacang hitam, biji bunga matahari, labu kuning, bayam, kedelai, kacang mete, dan chard untuk mendapatkan asupan magnesium lebih banyak dalam menu makanan Anda. Orang dewasa sebaiknya mendapatkan asupan 200 miligram magnesium elemental setiap hari, meskipun nilai ini berubah ketika magnesium dalam wujud kombinasi, misalnya magnesium klorida. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan Anda mendapatkan jumlah asupan yang tepat jika minum suplemen.



6.     Tambah konsumsi buah dan sayuran segar. Makanan segar adalah makanan yang belum dimasak atau diproses. Buah dan sayur adalah makanan segar yang mengandung banyak gizi yang Anda butuhkan supaya tetap sehat secara fisik. Vitamin C dapat membantu mengontrol kadar kortisol, sehingga tingkat stres Anda menurun. Vitamin B9 penting untuk mencegah naiknya homosistein, hormon yang lazim pada kondisi depresi. Folat (vitamin B ) terlihat rendah dalam kondisi depresi dan manik. Dapatkan vitamin C dari buah jeruk, beri, cabai, kale, bayam, brokoli, dan kembang kol. Dosis suplemen vitamin C yang direkomendasikan adalah 75-90 milligram setiap hari] Dapatkan asupan vitamin B dari buncis, bayam, asparagus, mangga, dan roti gandum utuh. Jika Anda minum suplemen folat, jumlah yang direkomendasikan bagi penderita gangguan bipolar adalah 200 IU setiap hari.


7.     Jauhi kafeina dan alkohol. Kafeina dan alkohol dapat memengaruhi suasana hati, tingkat stres, dan depresi. Karena hal ini, sebaiknya sebisa mungkin jauhi dua zat ini. Hal ini terutama penting jika Anda minum obat untuk mengatasi gangguan bipolar. Anda akhirnya bisa mengalami interaksi obat-obatan yang parah, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati yang cepat. Alih-alih Anda bisa minum teh atau soda dengan lemon.

8.     Jaga komorbiditas (comorbidity) tetap rendah. Komorbiditas adalah penyakit atau gangguan tambahan yang Anda alami selain penyakit atau gangguan utama yang sedang dibahas. Penderita gangguan bipolar memiliki potensi banyak komorbiditas termasuk diabetes, obesitas, sindrom metabolis, migrain, nyeri punggung, asma, borok, dan masih banyak lagi. Dengan makan yang baik untuk mengelola gejala gangguan bipolar, Anda pun menurunkan efek komorbiditas dalam hidup Anda. Penderita gangguan bipolar cenderung mengalami obesitas karena gaya hidup yang tak teratur, penyakit yang berhubungan dengan mekanisme fisiologis, dan efek samping pengobatan.

MINUM SUPLEMEN ALAMI

1.     Minum suplemen lesitin. Lesitin (phosphatidylcholine) adalah lemak sehat yang bisa mengurangi parahnya kondisi manik maupun depresi. Sebaiknya sediakan kapsul maupun granula lesitin dan simpanlah dalam lemari es. Kolin dalam lesitin yang membantu mengatur neurotransmiter asetilkolin, terbukti aktif dalam regulasi emosional dan kerap kali rendah pada orang yang mengalami mania. Komponen lain lesitin adalah inositol, juga aktif dalam regulasi asetilkolin dan serotonin. Disarankan mengonsumsi 15-30 gram lesitin setiap hari, atau fosfatidil kolina.

2.     Cobalah suplemen ginseng. Ginseng terbukti meningkatkan energi dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan. Ginseng juga meningkatkan kemampuan Anda untuk berkonsentrasi, mengingat, dan memusatkan perhatian. Terutama, Anda bisa minum suplemen ginseng selama episode depresi untuk mengurangi gejala-gejala seperti lelah dan lesu. Konsumsilah akar ginseng murni sampai 2.000 miligram.


3.     Jangan mengonsumsi St John’s wort. Kecuali Anda telah membicarakannya dengan dokter, hindari suplemen bunga ini. St. John’s wort dipasarkan sebagai antidepresan tetapi sebenarnya bisa memicu mania. Selain itu, bisa membuat obat lain yang Anda minum menjadi kurang efektif.

4.     Eksplorasi suplemen lain. Kalsium, black cohosh, dan akar licorice bisa membantu wanita yang mengalami gangguan bipolar, karena suplemen tersebut bisa menstabilkan hormon selama siklus menstruasi. Berkonsultasilah dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen-suplemen tersebut dan minumlah sesuai dosis yang disarankan. Mendapatkan asupan kalsium secara alami lewat produk susu merupakan cara yang aman untuk mengetahui apakah kalsium tersebut bisa menstabilkan suasana hati Anda.




DAFTAR PUSTAKA:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar