ILMU BUDAYA DASAR
GANGGUAN KEJIWAAN
Disusun
oleh:
Nabiilah
Dhiya Ulhaq (24317331)
Kelas : 1TB03
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
DEFINISI
GANGGUAN BIPOLAR
Gangguan
bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis
seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hatiyang sangat ekstrem berupa mania dan
depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic
depressive. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba
antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan
kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.
PENYEBAB
GANGGUAN BIPOLAR
Hingga kini, para ahli belum mengetahui apa yang menyebabkan
terjadinya gangguan bipolar. Beberapa berpendapat bahwa kondisi ini disebabkan
oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau
zat pengontrol fungsi otak. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa
gangguan bipolar berkaitan dengan faktor genetik (keturunan).
Beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang
terkena gangguan bipolar adalah mengalami stres tingkat
tinggi, pengalaman traumatik, kecanduan minuman beralkohol atau obat-obatan
terlarang, dan memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orang tua)
yang menderita gangguan bipolar.
PENANGGULANGAN
GANGGUAN BIPOLAR
MENGOBATI
GANGGUAN BIPOLAR DENGAN TERAPI
1.
Pertimbangkan
melakukan psikoterapi intensif. Psikoterapis akan mendampingi pengidap gangguan bipolar
untuk menemukan cara mengelola gejala-gejala mereka. Psikoterapi intensif dapat
berupa terapi kognitif perilakuan (cognitive behavioural therapyatau CBT),
terapi keluarga, atau terapi ritme interpersonal dan sosial
Pasien yang melakukan pengobatan didapati
membaik lebih cepat dan sehat lebih lama jika mereka juga melakukan psikoterapi
intensif.
2. Ikut terapi kognitif perilakuan (CBT). Terapi ini menarget dan mengidentifikasi
perasaan, pikiran, dan perilaku negatif serta mendorong perubahan perilaku dan
membentuk kembali pikiran dan pola keyakinan Anda. Terapis akan membantu Anda
mengenali pemicu episode bipolar dan cara menghadapinya
Kesadaran diri, pengelolaan stres, dan teknik
penyelesaian masalah adalah keterampilan penting yang dipelajari dalam terapi
kognitif perilakuan yang bisa membantu Anda hidup lebih ringan, entah seberapa
parah gangguan bipolar yang Anda alami.]Memonitor
suasana hati, gejala, dan catatan aktivitas, serta menelusuri perilaku adalah
beberapa cara yang dipakai untuk mengelola gangguan bipolar menggunakan terapi
kognitif perilakuan.
3.
Lakukan
terapi keluarga. Ketika
menghadapi gangguan bipolar, Anda perlu mendapat dukungan dan pemahaman dari
keluarga. Terapi keluarga akan mengajari Anda dan keluarga tentang sifat
biokimia dari gangguan bipolar sehingga setiap orang akan mengerti bahwa bukan
salah Anda didiagnosa demikian. Keluarga akan menawarkan hiburan dan dukungan
pada Anda dan Anda akan belajar bagaimana bekerja sama mengatasi gejala bipolar.
Terapi keluarga juga akan menolong Anda membuat rencana perawatan sehingga
mereka akan membantu Anda agar patuh mengikuti perawatan tersebut. Kesepakatan
keluarga kadang-kadang menguraikan bagaimana keluarga bisa membantu Anda
sebaik-baiknya ketika Anda sedang membutuhkan, disertai nomor telepon yang bisa
dihubungi sewaktu-waktu (hotline number).
4.
Temui
teman-teman dengan rutin atau ikut terapi kelompok. Jaringan pendukung sosial yang kuat dan
lingkungan stres yang rendah serta dapat diprediksi dengan rutinitas yang sudah
terbentuk bisa membantu mengelola perubahan episode yang cepat. Disebut juga
terapi interpersonal dan ritme sosial (IPSRT), terapi ini juga berarti
pengelolaan dan meningkatkan hubungan interpersonal serta kestabilan emosional.
Kelompok dukungan bipolar dapat membantu Anda agar tidak merasa sendirian
dan Anda bisa belajar dari orang lain cara menangani dan mengelola gejala yang
mereka rasakan.
5.
Lakukan
terapi pijat. Pijat dapat
menghilangkan kecemasan dan stres, yang mana kedua hal itu bisa memperburuk
gejala gangguan bipolar. Ketika dipijat, tubuh Anda melepaskan oksitosin, yang
bisa membantu Anda merasa lebih tenang dan mengurangi gejala bipolar. Pijat
cocok untuk pengobatan bipolar karena berbagai alasan. Orang yang mengalami
bipolar disarankan olahraga secara rutin, merawat diri sendiri, serta tidur
cukup, dan pijat mendukung semuanya itu. Pijat membantu pelepasan oksitosin,
hormon yang membuat seseorang merasa bahagia, dan menurunkan jumlah kortisol
yang mengalir dalam tubuh Anda, sehingga menurunkan stress.
6.
Cobalah
melakukan akupunktur. Akupunktur
adalah pengobatan tradisional Cina yang memasukkan jarum steril kecil ke dalam
kulit pada titik-titik tertentu untuk menyeimbangkan chi, atau daya hidup,
menstimulasi aliran darah, dan melepaskan pereda rasa sakit alami dari tubuh.. Akupunktur
aman dilakukan sebagai terapi tambahan untuk gangguan bipolar. Akupunktur yang
dilakukan setiap minggu dapat menurunkan gejala gangguan bipolar. Sampaikan
pada akupunkturis bahwa Anda terdiagnosis gangguan bipolar sehingga dia dapat
menarget perawatan Anda dengan efektif.
MELAKUKAN PERUBAHAN
GAYA HIDUP UNTUK MENGELOLA GANGGUAN BIPOLAR
1. Olahraga untuk menaikkan endorfin. Ketika berolahraga, tubuh Anda
mengeluarkan zat kimia yang bisa meningkatkan suasana hati dan membuat Anda
merasa bahagia. Olahraga melepaskan endorfin yang bisa membantu orang yang
mengalami hipomania dan depresi. Depresi adalah bentuk dominan dari gangguan
bipolar dan tidak semua orang menunjukkan mania. Kenyataannya, hipomania, yang
merupakan bentuk lebih ringan dari mania yang ditandai dengan eksitabilitas, kegembiraan
ringan, banyak bicara, dan lekas marah, kerap dialami penderita gangguan
bipolar, terutama wanita.. Jika Anda merasa akan mengalami episode depresi,
lakukan olahraga lari, bersepeda, atau aktivitas fisik lain. Endorfin dalam
tubuh Anda dapat menyingkirkan gejala-gejala tersebut
2. Aktif sesuai jadwal yang rutin. Buat jadwal untuk berolahraga selama 30
menit setidaknya lima kali seminggu. Mematuhi rutinitas yang terjadwal juga
membantu terapi interpersonal dan ritme social.
3. Pilih olahraga yang Anda sukai. Terus termotivasi bisa membuat Anda
mematuhi jadwal olahraga yang rutin. Ketika Anda menikmati olahraga, Anda
cenderung terus termotivasi. Pilih aktivitas yang Anda senangi. Cobalah melakukan
lebih dari satu olahraga yang paling cocok dengan Anda.]. Lari, berenang, bersepeda, gerak jalan, panjat tebing,
berolahraga dalam tim merupakan olahraga yang efektif untuk melepaskan
endorfin.
4. Coba lakukan yoga. Yoga dapat membantu meningkatkan suasana
hati dan menjaga bentuk tubuh. Yoga juga sekaligus bisa menurunkan tingkat
stres dan membantu Anda lebih relaks. Daftarlah ke kelas yoga dan coba ikuti
olahraga meditatif ini. Kombinasi aktivitas fisik, meditasi, dan teknik
pernapasan akan membantu Anda merasa lebih tenang dan lebih dapat mengontrol
emosi.
5. Pastikan untuk tidur nyenyak setiap malam. Ketika Anda tidak cukup tidur, tubuh dan
otak Anda akan kesulitan mengontrol siklus, stres, dan gejala gangguan bipolar
lainnya. Karena itu Anda perlu mempertahankan jadwal tidur yang teratur. Pertimbangkan
untuk membuat catatan tidur harian. Catatan tidur harian dapat membantu
menelusuri apa yang membantu Anda supaya cepat tidur, dan apa yang membuat Anda
terjaga pada jam-jam yang tidak wajar. Tulis hal-hal misalnya tentang seberapa
lama Anda bisa tidur malam sebelumnya, seberapa sering Anda bangun, berapa
waktu yang dibutuhkan sampai Anda tertidur, dan apa yang Anda lakukan persis
sebelum tidur. Dengan demikian, Anda juga dapat membereskan masalah agar tidur
lebih baik.
MENGELOLA POLA MAKAN
1. Jangan sampai Anda melewati jadwal makan. Makan dengan cukup itu penting untuk
mengelola gejala bipolar. Jika Anda melewati jadwal makan, kadar gula dalam
darah akan turun sehingga timbul efek negatif pada suasana hati. Usahakan
setidaknya makan tiga kali sehari. Jika
tidak suka makan besar tiga kali, Anda bisa makan sedikit-sedikit enam kali
sepanjang hari.
2. Konsumsi lebih banyak asam lemak omega-3. Kadar asam lemak omega-3 yang rendah
terkait dengan depresi. Baik docosahexaenoic acid (DHA)
maupun eicosapentaenoic acid (EPA), asam lemak omega-3 bekerja
meningkatkan serotonin, yaitu neurotransmiter yang mengatur suasana hati di
dalam otak. Meningkatkan omega-3 tidak terbukti dapat menurunkan mania atau
siklus perubahan episode suasana hati yang sangat cepat. Konsumsi satu porsi
ikan berlemak, seperti salmon, makerel, atau sarden, satu sendok makan minyak
zaitun, kanola, atau kedelai, atau segenggam flax seedsatau kacang
walnut sehari sekali untuk mendapat asupan omega-3 yang cukup. Direkomendasikan
untuk mengonsumsi suplemen omega-3, minyak ikan yang berisi 6,2 gram EPA
ditambah 3,4 gram DHA setiap hari.[23] Ketika membeli minyak ikan,
pastikan membaca label dan lihat dua bahan itu ada sehingga Anda bisa melawan
gejala gangguan bipolar dengan efektif.
3. Hindari menghibur diri sendiri dan
mengaktifkan pusat otak bagian ganjaran dengan makanan. Pengidap gangguan bipolar memiliki kadar
serotonin rendah, neurotransmiter yang tidak hanya berdampak pada suasana hati,
tetapi juga membuat Anda ingin mengonsumsi karbohidrat dan makanan manis. Makan
makanan yang manis mengaktivasi pusat otak bagian ganjaran, melepaskan dopamin,
yang membuat orang merasa bahagia.
4. Konsumsi karbohidrat yang sehat, alih-alih
makanan manis. Karbohidrat
merupakan bagian penting dalam makanan Anda. Namun, ada beberapa karbohidrat
yang lebih baik bagi Anda daripada yang lain. Coba hindari karbohidrat yang
mengandung gula rafinasi, karena bisa membuat kadar gula darah melonjak secara
dramatis lalu membuat Anda merasa lelah dan depresi. Karbohidrat kompleks
menghasilkan energi secara berkesinambungan dan dapat memengaruhi kadar
serotonin. Konsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks
seperti ubi dan gandum utuh. Kurangi konsumsi karbohidrat olahan seperti roti
putih, pasta putih, dan nasi putih. Tambahkan protein tanpa lemak pada serat
supaya Anda mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan secara sehat. Konsumsi
selai kacang dengan apel atau hummus dan wortel, misalnya.
5. Makan untuk mendapat asupan magnesium. Magnesium kerjanya mirip dengan litium
yaitu menurunkan mania dan perubahan emosi yang sangat cepat. Magnesium juga
membantu tidur. Makanlah kacang hitam, biji bunga matahari, labu kuning, bayam,
kedelai, kacang mete, dan chard untuk mendapatkan asupan
magnesium lebih banyak dalam menu makanan Anda. Orang dewasa sebaiknya
mendapatkan asupan 200 miligram magnesium elemental setiap hari, meskipun nilai
ini berubah ketika magnesium dalam wujud kombinasi, misalnya magnesium klorida.
Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan Anda mendapatkan jumlah asupan
yang tepat jika minum suplemen.
6. Tambah konsumsi buah dan sayuran segar. Makanan segar adalah makanan yang belum
dimasak atau diproses. Buah dan sayur adalah makanan segar yang mengandung
banyak gizi yang Anda butuhkan supaya tetap sehat secara fisik. Vitamin C dapat
membantu mengontrol kadar kortisol, sehingga tingkat stres Anda menurun.
Vitamin B9 penting untuk mencegah naiknya homosistein, hormon yang lazim pada
kondisi depresi. Folat (vitamin B ) terlihat rendah dalam kondisi depresi
dan manik. Dapatkan vitamin C dari buah jeruk, beri, cabai, kale,
bayam, brokoli, dan kembang kol. Dosis suplemen vitamin C yang direkomendasikan
adalah 75-90 milligram setiap hari] Dapatkan
asupan vitamin B dari buncis, bayam, asparagus, mangga, dan roti gandum utuh.
Jika Anda minum suplemen folat, jumlah yang direkomendasikan bagi penderita
gangguan bipolar adalah 200 IU setiap hari.
7. Jauhi kafeina dan alkohol. Kafeina dan alkohol dapat memengaruhi
suasana hati, tingkat stres, dan depresi. Karena hal ini, sebaiknya sebisa
mungkin jauhi dua zat ini. Hal ini terutama penting jika Anda minum obat untuk
mengatasi gangguan bipolar. Anda akhirnya bisa mengalami interaksi obat-obatan
yang parah, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati yang cepat. Alih-alih
Anda bisa minum teh atau soda dengan lemon.
8. Jaga komorbiditas (comorbidity) tetap
rendah. Komorbiditas
adalah penyakit atau gangguan tambahan yang Anda alami selain penyakit atau
gangguan utama yang sedang dibahas. Penderita gangguan bipolar memiliki potensi
banyak komorbiditas termasuk diabetes, obesitas, sindrom metabolis, migrain,
nyeri punggung, asma, borok, dan masih banyak lagi. Dengan makan yang baik
untuk mengelola gejala gangguan bipolar, Anda pun menurunkan efek komorbiditas
dalam hidup Anda. Penderita gangguan bipolar cenderung mengalami obesitas
karena gaya hidup yang tak teratur, penyakit yang berhubungan dengan mekanisme
fisiologis, dan efek samping pengobatan.
MINUM SUPLEMEN ALAMI
1. Minum suplemen lesitin. Lesitin (phosphatidylcholine)
adalah lemak sehat yang bisa mengurangi parahnya kondisi manik maupun depresi. Sebaiknya
sediakan kapsul maupun granula lesitin dan simpanlah dalam lemari es. Kolin
dalam lesitin yang membantu mengatur neurotransmiter asetilkolin, terbukti
aktif dalam regulasi emosional dan kerap kali rendah pada orang yang mengalami
mania. Komponen lain lesitin adalah inositol, juga
aktif dalam regulasi asetilkolin dan serotonin. Disarankan mengonsumsi 15-30
gram lesitin setiap hari, atau fosfatidil kolina.
2. Cobalah suplemen ginseng. Ginseng terbukti meningkatkan energi dan
memperbaiki kesehatan secara keseluruhan. Ginseng juga meningkatkan kemampuan
Anda untuk berkonsentrasi, mengingat, dan memusatkan perhatian. Terutama, Anda
bisa minum suplemen ginseng selama episode depresi untuk mengurangi
gejala-gejala seperti lelah dan lesu. Konsumsilah akar ginseng murni sampai
2.000 miligram.
3. Jangan mengonsumsi St John’s wort. Kecuali Anda telah membicarakannya
dengan dokter, hindari suplemen bunga ini. St. John’s wort dipasarkan
sebagai antidepresan tetapi sebenarnya bisa memicu mania. Selain itu, bisa
membuat obat lain yang Anda minum menjadi kurang efektif.
4. Eksplorasi suplemen lain. Kalsium, black cohosh, dan
akar licorice bisa membantu wanita yang mengalami gangguan
bipolar, karena suplemen tersebut bisa menstabilkan hormon selama siklus
menstruasi. Berkonsultasilah dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi
suplemen-suplemen tersebut dan minumlah sesuai dosis yang disarankan. Mendapatkan asupan kalsium secara alami lewat produk susu
merupakan cara yang aman untuk mengetahui apakah kalsium tersebut bisa
menstabilkan suasana hati Anda.
DAFTAR PUSTAKA: