ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu dan Ilmu Pengetahuan, Budaya
dan Kebudayaan
Disusun
oleh:
Nabiilah
Dhiya Ulhaq (24317331)
Kelas : 1TB03
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
DEFINISI
BUDAYA DAN KEBUDAYAAN
·
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari
generasi ke generasi
·
Prof. Dr. Koentjoroningrat
mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar.
·
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat)
·
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan
pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia.
MACAM-MACAM
KEBUDAYAAN DAN KARAKTERISTIKNYA
1. Culture
is an adaptive mechanism (Adaptif)
Kebudayaan adalah suatu mekanisme
yang dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan adalah sebuah keberhasilan mekanisme
bagi manusia.
2. Culture
is learned (Dipelajari)
Kebudayaan didapat dari proses
pembelajaran untuk berbudaya, karena secara naluriah saja manusia akan hidup
tanpa sebuah kebudayaan. Budaya bukanlah suatu hal yang naluriah, dimana kita
telah terprogram untuk mengetahui fakta-fakta dari budaya tersebut. Oleh karena
itu, salah satu dari karakteristik budaya adalah diperoleh dari hasil
pembelajaran.
3. Cultures
change
Kebudayaan berkembang sesuai dengan
berjalan nya waktu dan dinamis setiap saat, tergantung waktu dan tempat
berlangsungnya kebudayaan.
4. People
usually are not aware of their culture (Tidak disadari oleh masyarakatnya)
Kebanyakan dari
kita sebagai manusia tidak sadar akan budaya. Hal itu disebabkan oleh manusia
yang pada dasarnya sangat dekat dengan kebudayaan itu dan mengetahuinya dengan
sangat baik. Manusia merasakan bahwa semuanya seolah-olah terjadi begitu saja
(mewarisi secara biologis). Dan biasanya manusia hanya akan sadar bahwa pola
kelakuan mereka bukanlah sesuatu yang individual ketika mereka mulai
berinteraksi dengan manusia dari kebudayaan lain.
5. We
do not know all of our own country (Tidak diketahui secara keseluruhan)
Masyarakat tidak ada yang
mengetahui secara keseluruhan suatu kebudayaan yang ada dalam lingkup
daerahnya, hanya saja yang diketahui berupa fakta-fakta social.
6. Culture
gives us a range of permissible behavior pattern (memberikan dan membatasi pola
tingkah laku)
Kebudayaan memberikan jarak dalam
interaksi dan membatasi pola tingkah laku masyarakatnya. Kebudayaan umumnya
memberikan jarak dalam cara bagaimana laki-laki sebagai laki-laki, wanita
sebagai wanita.
7. Cultures
no longer exist in isolation (Tidak bertahan lama disuatu daerah terpencil)
Kebudayaan tidak akan bertahan lama
dalam suatu wilayah atau daerah terpencil
8. Culture
is shared (Dibagikan)
Kebudayaan merupakan kumpulan
prinsip dan keyakinan baik, sehingga manusia tersebut akan berusaha
melestarikan dengan cara menyebarkan ke manusia lain.
PENGARUH
KEBUDAYAAN TERHADAP MASYARAKAT
Ada 7 unsur kebudayaan yaitu:
1. Sistem Pencaharian Hidup
2. Sistem Peralatan dan Teknologi
3. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
4. Sistem Pengetahuan
5. Bahasa
6. Kesenian
7. Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
1. Sistem Pencaharian Hidup
2. Sistem Peralatan dan Teknologi
3. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
4. Sistem Pengetahuan
5. Bahasa
6. Kesenian
7. Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
1. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat
menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem
mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok
masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Di pedesaan menjadi petani menjadi sumber penghasilan masyarakat pedesaan sementara diperkotaan pekerjaan sebagai karyawan menjadi sumber penhasilan untuk mencari nafkah.
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Di pedesaan menjadi petani menjadi sumber penghasilan masyarakat pedesaan sementara diperkotaan pekerjaan sebagai karyawan menjadi sumber penhasilan untuk mencari nafkah.
2. Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Sistem
Teknologi)
Peralatan dan Perlengkapan Hidup merupakan semua sarana dan prasarana yang digunakan oleh manusia/masyarakat dalam setiap proses kehidupan terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Teknologi merupakan cara/teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.
Peralatan dan Perlengkapan Hidup merupakan semua sarana dan prasarana yang digunakan oleh manusia/masyarakat dalam setiap proses kehidupan terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Teknologi merupakan cara/teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social
merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk
masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap
kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan
mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan
bergaul dari hari ke hari.
Kekerabatan
Ada beberapa sistem kekerabatan yang dimiliki/dijalani oleh masyarakat di Indonesia, yaitu:
a. Sistem Kekerabatan Bilateral
Sistem Kekerabatan Bilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari dua pihak, yaitu dari pihak ayah dan ibu secara seimbang/bersama-sama
b. Sistem Kekerabatan Unilateral
Sistem kekerabatan Unilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari satu pihak, yaitu dari pihak ibu saja yang disebut system matrilineal atau dari pihak ayah saja yang disebut system patrilineal.
c. Sistem Kekerabatan Ambilineal
Sistem Kekerabatan Ambilineal, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari pihak ayah dan pihak ibu secara bergantian, atau bisa dikatakan menghitung garis keturunan sebagian dari pihak ayah sebagian dari pihak ibu.
Kekerabatan
Ada beberapa sistem kekerabatan yang dimiliki/dijalani oleh masyarakat di Indonesia, yaitu:
a. Sistem Kekerabatan Bilateral
Sistem Kekerabatan Bilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari dua pihak, yaitu dari pihak ayah dan ibu secara seimbang/bersama-sama
b. Sistem Kekerabatan Unilateral
Sistem kekerabatan Unilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari satu pihak, yaitu dari pihak ibu saja yang disebut system matrilineal atau dari pihak ayah saja yang disebut system patrilineal.
c. Sistem Kekerabatan Ambilineal
Sistem Kekerabatan Ambilineal, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari pihak ayah dan pihak ibu secara bergantian, atau bisa dikatakan menghitung garis keturunan sebagian dari pihak ayah sebagian dari pihak ibu.
Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
masyarakat baik formal maupun non formal (berbadan hokum maupun tidak berbadan
hokum).
Berdasarkan bidang kegiatannya, organisasi sosial di masyarakat dibedakan menjadi:
a. Organisasi Sosial di bidang Pendidikan, misalnya sekolah, lembaga pelatihan, LPK, dll.
b. Organisasi Sosial di bidang Kesejahteraan Sosial, misalnya Panti Asuhan, Panti Jumpo, dan sebagainya.
c. Organisasi Sosial di bidang Kesehatan, misalnya Rumah Sakit, Balai Pengobatan.
d. Organisasi Sosial di bidang Keadilan, misalnya LBH.
Berdasarkan bidang kegiatannya, organisasi sosial di masyarakat dibedakan menjadi:
a. Organisasi Sosial di bidang Pendidikan, misalnya sekolah, lembaga pelatihan, LPK, dll.
b. Organisasi Sosial di bidang Kesejahteraan Sosial, misalnya Panti Asuhan, Panti Jumpo, dan sebagainya.
c. Organisasi Sosial di bidang Kesehatan, misalnya Rumah Sakit, Balai Pengobatan.
d. Organisasi Sosial di bidang Keadilan, misalnya LBH.
4. Sistem Ilmu dan Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang dapat diketahui, diterima dan dipahami oleh manusia dalam penggunaan panca indranya.
Setiap masyarakat, tidak mungkin dapat hidup tanpa pengetahuan tentang alam sekitarnya dan sifat-sifat dari peralatan hidup yang mereka pakai.
Sistem Pengetahuan dapat dibedakan menjadi:
a. Pengetahuan tentang alam
b. Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan
c. Pengetahuan tentang tubuh manusia
d. Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
e. Pengetahuan tentang ruang dan waktu
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang dapat diketahui, diterima dan dipahami oleh manusia dalam penggunaan panca indranya.
Setiap masyarakat, tidak mungkin dapat hidup tanpa pengetahuan tentang alam sekitarnya dan sifat-sifat dari peralatan hidup yang mereka pakai.
Sistem Pengetahuan dapat dibedakan menjadi:
a. Pengetahuan tentang alam
b. Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan
c. Pengetahuan tentang tubuh manusia
d. Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
e. Pengetahuan tentang ruang dan waktu
5. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan
sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu
antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi
linguistik.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem
perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah
deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku
bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri
menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara
membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun,
subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas
daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat
tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi
sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
6. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari
penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional.
Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai
benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan
hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia
lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut.
Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni
musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.
Kesenian secara umum dapat dibedakan menjadi:
a. Seni Rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati secara visual (melalui mata).
b. Seni Suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui telinga/didengar.
c. Seni Drama, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui mata dan telinga (dilihat dan didengarkan). Seni drama mengandung unsure-unsur dari seni lukis, seni musik, sastra, dan tari.
Kesenian secara umum dapat dibedakan menjadi:
a. Seni Rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati secara visual (melalui mata).
b. Seni Suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui telinga/didengar.
c. Seni Drama, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui mata dan telinga (dilihat dan didengarkan). Seni drama mengandung unsure-unsur dari seni lukis, seni musik, sastra, dan tari.
7. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan
fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya
kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi
daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk
berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan
supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi
penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi
bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk
religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika
kebudayaan mereka masih primitif.
Itulah unsur – unsur yang mempengaruhi budaya, perubahan
budaya juga dapat kita rasakan sekarang. Contohnya adalah masuknya budaya asing
di Indonesia, masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya
karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut
berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja
pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem
kebudayaan masyarakat. Ada dampak positif dan negatif atas masuknya budaya
asing ke Indonesia.
Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
DAFTAR
PUSTAKA: