Senin, 28 Mei 2018

TUGAS III_7_NABIILAH DHIYA ULHAQ 1TB03


ILMU BUDAYA DASAR
CERITA FIKSI
Hasil gambar untuk logo gunadarma


Disusun oleh:
Nabiilah Dhiya Ulhaq (24317331)
Kelas   : 1TB03












FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017






Hasil gambar untuk buku dilan 

a. Identitas Buku
– Judul Buku : Dilan 1990
– Tahun Terbit : 2015
– Penulis : Pidi Baiq
– Penerbit : Pastel Books
– Jumlah halaman : 332 halaman
– Nomor Edisi : ISBN 978-602-7870-41-3
b. Sinopsis
Resensi Novel Dilan – Novel Dilan ini diangkat dari kisah percintaan di masa-masa SMA. 2 tokoh yang diangkat adalah Milea dan Dilan. Dilan adalah sosok lelaki yang memiliki kepribadian yang cukup aneh, pasalnya ia adalah cowok yang bandel dan sering berulah, ia pun sering mengikuti kegiatan geng motor, namun anehnya Dilan ini selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya. Hal ini yang membuat Milea penasaran dengan sosok Dilan. Walaupun Dilan sering dikenal banyak ulah namun cowok cerdas ini menyukai sastra yang selalu ia buat untuk Milea.
Novel Dilan ini seolah menceritakan curhatan hati dari seorang Milea yang hanyut dalam gombalan dari Dilan, ia bingung dengan sikap Dilan yang aneh, seolah mengungkapkan perasaannya pada Milea namun seperti diambang, karena Milea tidak mendapatkan suatu kepastian dari Dilan.
Dilan adalah sosok cowok yang sangat menyukai sastra sehingga dalam menyatakan cinta pun ia memiliki cara yang berbeda dan unik sehingga Milea merasa bingung dengan perasaan Dilan yang sesungguhnya Milea. Kisah Dilan ini diangkat seperti tahun 1990 yang sangat unik, walaupun kisah ini menceritakan kisah percintaan masa putih abu-abu namun ini dikemas dengan cara yang berbeda.
c. Kelebihan
Resensi Novel Dilan – Kelebihan yang terdapat dalam novel ini penulis Pidi Baiq berhasil membuat para pembacanya terbawa perasaan dengan kisah percintaan Dilan dan Milea. Bahasa yang digunakan oleh penulis pun ringan dan dapat dengan mudah diterima oleh para pembaca. Kisah Dilan ini diangkat dari kisah nyata dan berhasil membuat para pembaca sangat penasaran dengan apakah benar adanya sosok Dilan dan Milea dikehidupan nyata. Dalam novel ini juga dibubuhi dengan gambar SD yang membuat para pembaca tidak bosan.
d. Kekurangan
Resensi Novel Dilan – Dibagian akhir cerita Dilan ini sepertinya masih menggantung dan tidak diberikan titik yang jelas sehingga para pembaca dibuat penasaran. Masih banyak kisah yang belum terjawab dari novel Dilan ini, seolah menggantung dan banyak sekali konflik yang belum terselesaikan dari kisah novel Dilan. Kekurangannya juga penulis menggambarkan sosok Dilan yang sangat romantis dengan kata-kata namun tidak memberi kepastian untuk Milea.

TUGAS III_6_NABIILAH DHIYA ULHAQ 1TB03


ILMU BUDAYA DASAR

PUISI
Hasil gambar untuk logo gunadarma
Disusun oleh:
Nabiilah Dhiya Ulhaq (24317331)
Kelas   : 1TB03












FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017



HARAPAN
Ketika mentari menyinari dunia
Ku berharap ada secercah harapan cintaku tersinari juga
Namu ternyata sinar itu tak kunjung dating
Masa demi masa telah terurai
Aku masih tetap seperti ini
Menjalani hidup yang ada di depan mata
Ketika mataku mulai meredup
Hatiku tak berharap lagi
Mentari itu malah dating memberikan sinarnya
Aku pun dengan tangan terbuka dan senyum yang bahagia
Menyambut kehadirannya
Harapan cinta itupun mulai ada
Namun, disaat aku mulai berharap
Dia malah pergi meninggalkanku
Kenapa mesti seperti ini?
Aku sangat menyayanginya
Kini aku sadari
Dia hanyalah bayangan sinar mentari
Yang tak sengaja singgah di hatiku
Dia hanya ingin menghancurkanku dengan serpihan cahayanya
Dia hanya ingin membuat hatiku meleleh dengan panasnya
Aku tak menyesal bertemu dengannya
Yang aku sesali adalah dia telah membohongi dirinya sendiri
Dengan mengumbar janji
Selamat tinggal mentariku
Bawalah harapan cintaku dengan tenggelamnya sinarmu dikala senja.


CINTA
Terkadang dating dengan tiba-tiba
Menghampiri tanpa aba-aba
Namun kau sahabatku
Bagai dua mata pisau yang siap kapanpun menusuk
Aku tak mau menyakitimu
Aku nyaman bersamamu
Sebagai sahabat

Pernah kau dengar tentang gula?
Manis bukan? Hingga membuat gila
Ya, kau adalah gula
Manis, dan gila
Senyum manis mu membuatku gila.


TUGAS III_5_NABIILAH DHIYA ULHAQ 1TB03


ILMU BUDAYA DASAR
TARI
Hasil gambar untuk logo gunadarma


Disusun oleh:
Nabiilah Dhiya Ulhaq (24317331)
Kelas   : 1TB03












FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017



TARI
Tari Selamat Datang adalah tarian tradisional sejenis tarian penyambutan yang berasal dari daerah Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita untuk menyambut tamu kehormatan atau tamu penting yang berkunjung ke sana.

Sejarah Tari Selamat Datang

Menurut sejarahnya, Tari Selamat Datang sudah ada sejak zaman dahulu. Di Papua sendiri pada dasarnya memiliki banyak suku dan setiap suku biasanya memiliki ciri khas tersendiri dalam tarian selamat datang mereka. Tari Selamat Datang sejak dulu sering dilakukan oleh masyarakat di sana untuk menyambut kedatangan para tamu, baik dari luar kota, luar suku, maupun tamu penting lainnya yang dianggap terhormat atau berniat baik dalam kedatangan mereka. Tari Selamat Datang juga merupakan simbol penghormatan dan tanda bahwa tamu tersebut itu diterima dengan baik oleh masyarakat di sana.

Tari Selamat Datang telah menjadi suatu tradisi dikalangan masyarakat Papua, sehingga masih terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat di sana. Karena kecintaan mereka pada budaya Papua, para seniman disana kemudian mengambangkan tarian ini. Dengan membawa unsur budaya Papua yang beragam dan ciri khas masyarakat Papua dalamnya, maka jadilah Tari Selamat Datang yang sering ditampilkan saat ini. Walaupun begitu beberapa suku di Papua masih tetap mempertahankan tarian selamat datang yang menjadi ciri khas mereka dulu.

Fungsi Dan Makna Tari Selamat Datang

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tari Selamat Datang merupakan salah satu tarian tradisional yang difungsikan untuk menyambut kedatangan para tamu terhormat. Bagi masyarakat disana tarian ini dimaknai sebagai ungkapan rasa hormat dan tanda bahwa tamu tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat di sana. Selain itu tarian ini juga dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat dalam menyambut para tamu. Hal tersebut sangat terlihat dari gerakan dan ekspresi para penari yang menari dengan penuh keceriaan serta kebahagiaan.

Pertunjukan Tari Selamat Datang

Tari Selamat Datang ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan penari wanita. Untuk jumlah para penari biasanya sesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah kelompok. Dalam pertunjukannya para penari menggunakan kostum busana tradisional khas Papua, serta dilengkapi dengan atribut menari seperti senjata dan alat musik tradisional tifa.

Dengan diiringi oleh lagu dan musik pengiring, para penari menari dengan gerakannya yang khas. Gerakan dalam Tari Selamat Datang ini sangat enerjik, sehingga menggambarkan keceriaan  dari para penarinya. Dalam pertunjukannya, Tari Selamat Datang dibagi menjadi beberapa babak tarian dan setiap babak tersebut mempunyai gerakan yang berbeda-beda.

Salah satu keunikan dalam Tari Selamat Datang ini adalah ketika para penari wanita menjemput para tamu, kemudian memasangkan penutup kepala serta kalung sebagai tanda penghormatan mereka. Tamu tersebut kemudian diajak menari bersama para penari hingga selesai. Hal ini menggambarkan bahwa para tamu sudah diterima dengan baik oleh masyarakat dan sudah menjadi bagian dari mereka.

Pengiring Tari Selamat Datang

Dalam pertunjukan Tari Selamat Datang biasanya diiringi oleh alunan musik dan lagu. Alat musik pengiring tersebut terdiri dari gitar, ukulele, tifa dan stem bass yang biasanya dibuat sendiri oleh masyarakat Papua. Untuk lagu dan irama yang dimainkan biasanya merupakan lagu yang bertema keceriaan. Selain itu, biasanya lagu tersebut juga harus disesuaikan dengan gerakan para penari.

Kostum Tari Selamat Datang

Untuk kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Selamat Datang, biasanya merupakan pakaian tradisional yang terbuat dari daun atau akar. Namun pada saat ini banyak juga yang menggantinya dengan pakaian kain sebagai pengembangan agar terlihat menarik. Walaupun begitu, aksesoris yang digunakan masih tetap sama, seperti halnya penutup kepala, kalung, dan gelang, serta lukisan etnik yang mewarnai tubuh mereka. Sehingga nuansa khas Papua masih tetap melekat.

Perkembangan Tari Selamat Datang

Dalam perkembangannya, Tari Selamat Datang masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan dalam pertunjukannya, baik dalam segi kostum, gerakan, maupun pengiring tarian agar terlihat lebih menarik. Selain itu, Tari Selamat Datang juga tidak hanya ditampilkan dalam upacara penyambutan saja, namun juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari usaha pelestarian dan memperkenalkan kepada generasi muda serta masyarakat luas akan budaya yang mereka miliki.